Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian ASI Bersamaan
Makanan Tambahan oleh Ibu Pada Bayi 0-6 Bulan Di Kelurahan 032
Pemberian ASI ekslusif di berikan pada bayi usia 0-6
bulan. Secara ilmiah pemberian ASI ekslusif akan bermanfaat bagi daya tahan
tubuh bayi, pertumbuhan, dan perkembangan. Pemberian makanan tambahan terlalu
dini sangat berbahaya karena menyebabkan resiko infeksi dan belum ada bukti
yang menguntungkan, bahkan mempunyai dampak negatif bagi bayi. Namun banyak
ibu-ibu yang memberikan makanan tambahan pada usia 0-6 bulan yang dipengaruhi
oleh faktor kesehatan bayi, pengetahuan ibu, petugas kesehatan, budaya, iklan,
ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi “faktor-faktor yang
menyebabkan pemberian ASI bersamaan makanan tambahan oleh ibu pada bayi 0-6
bulan di Kelurahan Ladang Bambu Kecamatan Medan Tuntungan” dengan desain
desktiptif . Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 51 orang dengan
menggunakan tehnik pengambilan sampel total sampling. Hasil penelitian
karakteristik responden menunjukkan mayoritas umur responden adalah 21-25 tahun
( 58,8%), mayoritas pendidikan responden adalah SMA (47,1%), mayoritas respoden
bekerja (78,4), mayoritas paritas responden adalah 2-4 kali (58,8%). Hasil
penelitian menunjukkan dari faktor kesehatan bayi paling banyak disebabkan bayi
menangis bila di beri ASI saja (100%), faktor pengetahuan ibu disebabkan oleh
ketidaktahuan resiko pemberian makanan tambahan (76,5%), faktor petugas
kesehatan disebabkan oleh kurangnya penjelasan petugas kesehatan tentang waktu
pemberian makanan tambahan (27,5%), faktor budaya disebabkan karena adanya
kebiasaan keluarga dalam memberikan makanan tambahan kurang dari enam bulan
(98,03%), faktor iklan disebabkan karena adanya media non elektronik (70,03%),
faktor ekonomi disebabkan oleh adanya pendapatan keluarga dapat membeli makanan
tambahan pada ibu (96,2%). Penelitian berikutnya diharapkan dapat menguji
hubungan faktor budaya dalam mempengaruhi ibu memberikan ASI bersamaan makanan
tambahan pada usia 0-6 bulan dengan menggunakan desain deskriptif korelasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar