Faktor- faktor yang menyebabkan ibu tidak memberikan
kolostrum kepada bayi baru lahir di desa 031
Meningkatnya Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan tantangan
yang harus dihadapi untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Menurut
Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI, 2002) dilaporkan bahwa terjadi
penurunan dalam pemberian ASI segera setelah lahir dari 8% menjadi 3,7%. Lebih
dari 90% masyarakat masih memberikan makanan padat dini dan membuang kolostrum,
karena masyarakat masih beranggapan bahwa kolostrum merupakan susu kotor yang
harus dibuang karena tidak baik untuk bayi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan ibu tidak memberikan kolostrum kepada
bayi baru lahir di desa Sifalete Ulu Kecamatan Gunungsitoli Kabupaten Nias
Tahun 2007. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer,
dimana populasinya adalah ibu-ibu yang sudah menyusui bayinya selama 0-9 bulan
atau kurang, yang tidak memberikan kolostrum. Dari hasil analisa data maka
didapatkan bahwa faktor pengetahuan, pendidikan, dan sumber informasi dapat
menyebabkan ibu tidak memberikan kolostrum kepada bayi baru lahir, namun banyak
disertai dengan faktor persepsi, sikap, sosial budaya, dukungan sosial dan
faktor ketidakmampuan tenaga kesehatan untuk memotivasi dalam memberi
penambahan ilmu bagi ibu-ibu yang menyusui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar