Rabu, 11 Juli 2012

Faktor- faktor yang menyebabkan ibu tidak memberikan kolostrum kepada bayi baru lahir di desa 031


Faktor- faktor yang menyebabkan ibu tidak memberikan kolostrum kepada bayi baru lahir di desa 031

Meningkatnya Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI, 2002) dilaporkan bahwa terjadi penurunan dalam pemberian ASI segera setelah lahir dari 8% menjadi 3,7%. Lebih dari 90% masyarakat masih memberikan makanan padat dini dan membuang kolostrum, karena masyarakat masih beranggapan bahwa kolostrum merupakan susu kotor yang harus dibuang karena tidak baik untuk bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan ibu tidak memberikan kolostrum kepada bayi baru lahir di desa Sifalete Ulu Kecamatan Gunungsitoli Kabupaten Nias Tahun 2007. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer, dimana populasinya adalah ibu-ibu yang sudah menyusui bayinya selama 0-9 bulan atau kurang, yang tidak memberikan kolostrum. Dari hasil analisa data maka didapatkan bahwa faktor pengetahuan, pendidikan, dan sumber informasi dapat menyebabkan ibu tidak memberikan kolostrum kepada bayi baru lahir, namun banyak disertai dengan faktor persepsi, sikap, sosial budaya, dukungan sosial dan faktor ketidakmampuan tenaga kesehatan untuk memotivasi dalam memberi penambahan ilmu bagi ibu-ibu yang menyusui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar