Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Hamil Dalam Kunjungan K4
Di Wilayah Kerja Puskesmas Naga 021
Cakupan kunjungan ibu hamil di Indonesia masih rendah,
termasuk cakupan K-4. Pada tahun 2004, kunjungan K-4 ibu hamil di Indonesia
hanya 34%. Dengan melakukan kunjungan K-4, ibu hamil dapat menurunkan risiko
terjadinya gangguan kehamilan (seperti anemia, tekanan darah tinggi, eklampsia,
ketuban pecah dini) dan komplikasi persalinan (seperti perdarahan, dan
lain-lain). Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi ibu hamil dalam kunjungan K-4 di wilayah kerja
Puskesmas Naga Kasiangan Kecamatan Tebing Tinggi. Desain penelitian ini
bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam
penelitian ini sebanyak 36 orang dan seluruhnya dijadikan sampel (total
populasi). Pengumpulan data melalui kuesioner yang disebarkan langsung kepada
responden. Data hasil penelitian diolah dengan SPSS menggunakan analisis
faktor. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempermudah
(predisposing factors), sebagian besar pengetahuan cukup (58,3%), dan sikap
negatif (72,2%). Faktor pendukung (enabling factors), sebagian besar menyatakan
jarak fasilitas kesehatan jauh (72,2%), dan keterpaparan media cukup (47,2%).
Faktor pendorong (reinforcing factors), dukungan suami/keluarga cukup (47,2%),
dan dukungan petugas kesehatan cukup (61,1%). Dari analisis faktor diperoleh
nilai 50,116, yang berarti bahwa faktor-faktor yang diteliti dapat menjelaskan
kunjungan K-4 sebesar 50,11%. Diharapkan kepada petugas puskesmas Naga
Kasiangan lebih aktif memberikan penyuluhan dan penkes pada ibu hamil tentang
K-4. Kepada ibu hamil diharapkan segera memeriksa diri ke fasilitas kesehatan
jika mengalami gangguan-gangguan kehamilan agar dapat dideteksi secara dini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar