Efektifitas Pemijatan Perineum Terhadap Ruptur Perineum di
Klinik Bersalin 004
Perkembangan ilmu kesehatan masyarakat telah mengantar kita
pada paradigma baru, sehingga kini paradigma sehat menjadI orientasi baru
pembangunan kesehatan dunia, termasuk Indonesia yang dirumuskan dalam suatu
visi “Indonesia Sehat 2010”. Hal yang mendasar pada paradigma sehat antara lain
terjadinya: pergeseran dari pelayanan medis (medicalcare) sehingga setiap upaya
penanggulangan masalah kesehatan lebih menonjolkan aspek peningkatan
(promotive) dan cpencegahan (preventive) dibanding pengobatan (curative) (Dep
Kes RI, 2003). Masalah kesehatan yang tidak merata ternyata merupakan suatu
masalah yang terdapat di banyak negara, khususnya di negara-negara berkembang.
Dalam hubungan ini pada pertengahan dasawarsa 70-an berkembang gagasan yang
disponsori oleh World Health Organization yang pokoknya memberi pelayanan
kesehatan yang merata untuk masyarakat dengan partisipasi masyarakat (Sarwono,
2005, hlm.17) Perineum adalah area kulit antara liang vagina dengan anus
(dubur) yang dapat robek ketika melahirkan atau secara sengaja digunting guna
melebarkan jalan keluarnya bayi (episiotomi) (Herdiana, 2007, tips pijat
perenium, ¶ 3, http://www.klikdokter.com, diperoleh tanggal 13 September 2009).
Pijat perineum adalah salah satu cara yang paling kuno dan paling pasti untuk
meningkatkan kesehatan, aliran darah, elastisitas, dan relaksasi otot-otot
dasar panggul. Teknik ini, jika dilatih pada tahap akhir kehamilan (mulai
minggu ke-34) sebelum persalinan, juga akan membantu mengenali dan membiasakan
diri dengan jaringan yang akan dibuat rileks dan bagian yang akan dilalui oleh
bayi (Mongan, 2007, hlm.178).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar